KONTINGEN MATEMATIKA UGM BABAT HABIS 4 BESAR MCCS FIM UNNES 2017

EZdrummer VST Crack

dBpoweramp Music Converter 

Lelah, tapi semua akan terbayar dengan manis pada akhirnya. Mungkin itulah yang dirasakan oleh kontingen matematika Universitas Gadjah Mada (UGM) selama mengikuti Mathematics Competition for College Student (MCCS). Kegiatan MCCS ini merupakan serangkaian kegiatan Forum Ilmiah Matematika yang diselenggerakan oleh Himpunan Mahasiswa Matematika UNNES. Kegiatan ini merupakan kali pertama acara tersebut digelar di tingkat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah beberapa tahun sebelumnya dikenal dengan kompetisi APOTEMA (Adu Potensi Orang Matematika) yang diselenggarakan di internal kampus UNNES. Melihat kesempatan adanya ajang baru untuk meraih prestasi dan uang, tentunya, para mahasiswa yang tergabung dalam grup WhatsApp ONMIPA MATEMATIKA akhirnya mendaftarkan timnya masing-masing. Bahkan, satu tim berisi mahasiswa angkatan 2013 masih dengan semangat mengikuti ajang tersebut.

“Biar jadi pengalaman terakhir sebelum wisuda, syukur-syukur bisa membawa pulang juara. Mungkin bisa menjadi kenangan terakhir dari semua lomba yang pernah saya ikuti selama S1.” tutur Garry Ariel, salah satu mahasiswa angkatan 2013 tersebut.

Tidak ada persiapan yang terlalu berarti oleh kontingen UGM. Dominan, mereka belajar secara mandiri dengan mengerjakan soal APOTEMA 2015. Selebihnya, mereka justru lebih sering bermain game “Psych!” di smartphone atau bermain “Connect!” ketika sedang berkumpul bersama. Meski demikian, serangkaian perlombaan demi perlombaan dilewati dengan tenang oleh kontingen matematika UGM. Mulai dari babak penyisihan pada tanggal 15 Oktober 2017 yang diselenggarakan di FMIPA UNNES, hingga babak final kemarin (29/10) yang diselenggarakan di tempat yang sama. Babak penyisihan dilewati dengan menjawab 20 soal isian singkat dan 4 soal uraian yang dominan bertipe soal olimpiade SMA.

“Awalnya kaget, kok soalnya di luar perkiraan. Karena ngga sesuai sama ekspektasi kami dari kisi-kisi dan penjelasan yang diberikan panitia. Tapi, syukurlah kami masih bisa mengerjakan soalnya. Masih bisa dianalisis, gitu-gitu lah.” tutur salah satu peserta bernama Dani Natanael.

Seminggu selepas penyisihan, diumumkan daftar tim yang lolos di babak semifinal melalui web dan SMS. UGM sendiri berhasilkan meloloskan 6 dari 9 tim yang juga menjadi kontingen universitas yang paling banyak meloloskan tim di babak semifinal.

Babak semifinal diselenggarakan dengan sistem cepat tepat, yang dibagi 5 tim per ruang dengan undian. Ada 25 soal yang diberikan dengan berbagai bidang materi, yaitu geometri, aljabar (real dan abstrak), analisis real, kombinatorik, dan beberapa muncul teori bilangan. Dari semifinal ini, 4 tim dari UGM berhasil lolos di babak final berisi 5 besar, yang berarti masih menjadi kontingen universitas yang paling banyak meloloskan tim di babak final.

Babak final diselenggarakan dengan sistem presentasi di hadapan tiga dosen, dengan 1 soal wajib dan 2 soal pilihan yang harus dipilih salah satu. Di babak ini, setiap tim diberikan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal, menulis di papan tulis, dan mempresentasikan sekaligus tanya jawab. Meski dengan waktu yang terbatas, para finalis dari UGM berhasil mengatasinya dengan cukup baik.

Di penghujung acara FIM UNNES, kontingen Matematika UGM berhasil membawa pulang 4 juara. Adapun 4 juara yang diraih, yaitu Juara I oleh Dani Natanael (Teknik Elektro 2015) dan Ricky the Ising (Matematika 2016), Juara II oleh Adryan Wiradinata (Matematika 2016) dan Rimba Erlangga (Ilmu Komputer 2016), Juara III oleh Muhamad Musta’in (Matematika 2013) dan Garry Ariel (Matematika 2013), dan Juara Harapan I oleh Hartoyo (Teknik Kimia 2015) dan Raden Aurelius Andhika Viadinugroho (Statistika 2017). Para pemenang berhak membawa pulang beberapa hadiah berupa uang pembinaan, trophy, plakat, bingkisan dari sponsorship, smartphone untuk juara pertama, dan piala bergilir dari Gubernur Jawa Tengah. Hal ini tentu prestasi membanggakan bagi kontingen matematika UGM karena hampir membabat habis total 5 piala yang diperebutkan.

Setelah prosesi penyerahan hadiah juara, dengan wajah yang berbahagia, Dani Natanael dan Ricky the Ising mengungkapkan kesan dan pesan mereka mengikuti acara ini. Mereka mengungkapkan bahwa kerja keras dan persistensi adalah kunci untuk sukses dalam setiap perlombaan, “harus tekun, banyak nyari referensi soal karena harus tahu konsep-konsep dan teorema dasar yang digunakan. Harus teliti juga, soalnya kalau tidak teliti bisa fatal. Yang penting, gimana caranya kita selalu terus belajar dari kesalahan, dan tidak spaneng juga pas ngerjain soalnya. Let it go, let it flow.” tutur mereka.

“Terakhir, jangan pantang menyerah.” sambung Dani.

“Maksudnya, jangan menyerah, mas?” tanya reporter.

“Ah iya, salah” tambah pria yang sering memakai nama Barry Allen di game Psych! tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.